Senin, 06 Mei 2013
Pengalaman Sex dengan Teman Kerja
Kebetulan sekali saya dipilih menjadi salah satu dari karyawan sebuah perusahaan diluar negeri dan ditempatkan dinegara mereka. Kami menjadi pegawai tetap dan berdomisili dinegara tersebut. Bersama kami juga terdapat beberapa wanita.
Ini adalah pengalaman seks saya dengan salah satu rekan kerja wanita. Sekarang kita sudah menikah dengan orang yang lain dan belum pernah bertemu lagi.
Waktu Anita dan teman teman wanita lainnya tiba dikota kami, saya dan rekan rekan lainnya menjemput di airport dan membawa mereka kehotel tempat mereka tinggal. Kita pada saat itu sudah selesai pendidikan dan mulai bekerja. Saya sharing flat bersama enam anak lainnya. Diflat kami ada tiga kamar besar dan saya menempati kamar terbesar bersama tiga rekan kerja, semua dari Indonesia.
Waktu menjemput Anita, ini adalah pertama kalinya saya bertemu dengan Anita. Rambutnya lurus panjang sebahu, dengan muka yang lumayan manis dan seksi, bibirnya yang menantang, teteknya yang cukup besar boleh juga nih cewe, saya rasa demikian juga dengan Anita waktu kita salaman dia megang cukup lama dan kasih senyum yang aduhai. Bayangkan saja saya sudah dua bulan lebih dikota ini dan belum punya pacar. Dimobil dia duduk disatu mobil dengan saya dan kita duduk dibelakang. Kayanya sih kita benar benar saling tertarik. Selang beberapa hari kita bertemu lagi dan mulai merasa dekat. Anita sebelumnya pernah kekota ini dan lebih mengetahui seluk beluk kota ini dibandingkan dengan saya. Kami janjian untuk pergi jalan jalan berdua saja.
Hari Sabtu, hampir seluruh rekan baik yang laki atau wanita datang kerumah saya untuk makan makan. Selama makan siang Anita selalu duduk dekat saya dan ngobrol dengan saya saja. Teman teman yang lain sudah senyum senyum saja. Sore hari waktu yang lain pulang Anita masih tinggal dan ngobrol dengan saya, dia terus bilang mau mandi dulu, saya kasih anduk saya dan bilang saya engga punya anduk baru mau tidak pakai anduk saya saja, dia haya tersenyum sambil minta anduk saya, untuk baju saya kasih t shirt saya dan dia setuju saja untuk memakainya. Kita ngobrol ngalor ngidul mengenai diri kita, sekali kali tangan saya dipegang oleh Anita sambil tersenyum. Hati sudah tidak karuan saja tapi saya tahan tahan karena teman teman serumah masih pada ada. Selesai makan malam, saya dan teman teman masuk kamar karena AC dikamar lebih dingin dibandingkan dengan ruang tamu, Anita ngikutin dan duduk ditempat tidur saya. Kita terlibat diskusi yang cukup menarik, saya tidak ingat persis apa yang dibicarakan tapi semua bersemangat. Dari posisi duduk Anita akhirnya berbaring ditempat tidur saya dan saya menyender ke dinding. Capai menyender saya tiduran disebelah Anita dan memeluknya dari belakang, dia diam saja malahan tangan saya dipegangnya. Teman sekamar juga acuh saja. Karena mereka tidak berpikir sejauh itu. Saya sudah merasakan kontol saya agak mengeras karena nempel dipantat Anita, sebaliknya Anita malahan mendorong pantatnya kesaya jadi tambah saja kontol saya jadi lebih keras.
Satu persatu mulai ketiduran dan saya dan Anita juga merasa ngantuk, saya masih memeluk dia dari belakang, dan akhirnya lampu dimatiin oleh salah satu rekan, Anita masih tidur ditempat tidur saya. Punggung Anita mulai saya pijat pijat dan punduk dan lehernya saya cium pelan pelan, dia mengelinjang bulu tangan terasa berdiri waktu saya elus tangannya. Anita mendesah desah dan menekan pantatnya kekontol saya. Sayangnya dia pakai celana pendek. Kalau dia pakai rok sudah saya singkapkan dan masukkan kontol saya. Anita menarik tangan saya dan jari tengah saya dimasukkan kedalam mulutnya dan diisap, isapannya sangat kuat dan terasa enak. Bisa dibayangkan kalau itu adalah kontol saya. Teman teman masih tertidur semua atau mungkin pura pura tertidur dan mendengarkan kita berdua.
Tangan saya menjalar kedalam tshirt nya dan menemukan teteknya Anita, pentuilnya sangat besar dan keras, saya gosok dengan telapak tangan saya, Anita bertambah mendesah dan menekan pantatnya lebih keras lagi. Tetek Anita sangat keras dan kenyal sekali, dibilang kecil tidak kecil dan dibilang besar juga tidak besar, telapak tangan saya tidak bisa memegang seluruhnya. Untuk meremasnya juga sulit sangking kenyalnya tetek Anita. Celana saya sudah terasa basah oleh lendir, kontol saya terasa sakit terjepit didalam celana. Anita mengarahkan tangannya kekontol saya dan meremas remas kontol saya dari luar, rasanya pengen pecah saja tapi apa boleh buat harus saya tahan dulu. Tangan saya kemudian turun kememeknya dan meremas remas dari luar, hanya sejauh itu yang bisa kita lakukan dan akhirnya kita tertidur. Besoknya kita bangun pagi pagi dan langsung mandi, Anita minta saya anterin dia pulang kehotel karena mau ganti baju, wah kebetulan nih saya pasti bisa nerusin apa yang belum selesai.
Di hotel saya sudah engga tahan lagi begitu pintu kamar tertutup saya peluk Anita dan mencium bibirnya, dia membalas dengan hangat dan menjulurkan lidahnya untuk saya hisap, ludah kita sudah bercampur satu dan mengalir dari sudut bibir kita.
Saya mengisap bibir bawahnya yang cukup tebal dan seksi, sekali kali saya gigit pelan dan menjulurkan lidah saya kedalam mulutnya, Anita mengisap lidah saya dengan keras sampai terasa agak sakit karena teralu keras diisap oleh dia. Anita saya peluk dengan keras dan tangan saya memegang pantatnya yang montok, saya tarik dan tekan kekontol saya yang sudah keras sejak tadi malam. Anita merenggangkan pahanya agar kontol saya bisa menyentuh memeknya. Anita tingginya sama dengan saya, jadi cewe ini terhitung tinggi juga, saya saja sudah kira kira 1.74 dan dengan posisi berdiri semua sepertinya pas sekali, saya tidak harus nunduk untuk menciumnya dan dia tidak usah berjinjit untuk mencium saya. Saya dorong Anita ketembok dan sambil mencium saya pegang memeknya dari luar, Anita masih memakai celana pendeknya dan saya masih dengan jeans saya, pentil teteknya terlihat keras dan mendorong t-shirt yang dipakainya, Anita ini anti BH, dia tidak perlu BH karena teteknya tidak turun walaupun cukup besar. Tangan saya yang satu lagi saya pergunakan untuk meremas remas teteknya. Anita mengelinjang waktu teteknya saya remas, rupanya ini adalah weak spot dari Anita. Saya tarik t-shirtnya keatas dan langsung teteknya saya hisap dan jilat jilat. Kepalanya mulai bergoyang kekiri dan kanan, desahan Anita menjadi semakin keras, tangannya memegang belakang kepala saya sambil meremas remas rambut saya.
Ditekannya kepala saya keteteknya sampai saya sulit untuk bernafas.
Kakinya lebih terbuka memberi jalan untuk tangan saya lebih meremas memeknya. Tangannya turun kekontol saya dan meremas remas dari luar. Karena tidak tahan lagi, akhirnya swaya lepaskan t-shirt dan tetek Anita terlihat sangat seksi, besar tapi tidak turun, aerolanya lebar dengan warna coklat tua, pentilnya coklat kehitam hitaman dan sangat besar. Kedua duanya sudah berdiri. Kedua teteknya saya remas remas, aka menyender kedinding sambil mengerang ketika teteknya saya remas, gemas sekali saya melihat tetek Anita, pentilnya sangat menantang, saya hisap salah satu sambil tetap meremas. Anita akhirnya mendorong saya sedikit dan ia merebahkan dirinya ketempat tidur, zipper celana jeans saya dibuka dan tangannya masuk kedalam celana dalam saya, Anita meremas kontol saya yang masih didalam celana dalam sambil menutup matanya, bibirnya merekah dan tersenyum. Seperti kena listrik kontol saya benar benar jadi sangat keras, dan basahnya tidak ketulungan. Saya belum keluar tapi celana dalam saya sudah basah sekali. Buru buru saya lepaskan celana jeans saya dan Anita tidak sedikitpun mlelepaskan pegangannya dari kontol saya. Remasannya sangat enak dan membuat saya mengerang.
Celana dalam saya diturunkan oleh Anita dan kontol saya langsung saja meloncat keluar dan terasa sangat lega, bayangkan saja dari tadi tegang dan tertekan oleh celana jeans dan cd saya. Kalau berdiri kontol saya kira kira 15 cm dengan diameter kira kira 5 cm kalau lagi keras. Kepala kontol saya terlihat menonjol karena disunat dan terlihat besar sekali dibandingkan batangnya. Anita membuka bibirnya dan mulai memasukkan kontol saya sedikit dikit kemulutnya, mula mula dijilat lobang kontol saya dan kepala kontolnya dijilat berulang ulang. Jilatannya ini membiat saya merasa geli karena lidahnya yang kasar kena kulit kontol saya. Lendir terlihat menetes dari kontol saya dan oleh Anita dibersihkan dengan ujung lidahnya. Celana dalam saya dilepaskan oleh Anita dan saya masih dalam posisi berdiri sedangkan dia duduk ditempat tidur. Isapan Anita hampir membuat saya keluar dan rasanya sih sudah keluar sedikit tapi masih bisa saya tahan. Anita kemudian melepaskan celana pendeknya dan celana dalam hitamnya dari bahan seperti jala terlihat sangat menantang, saya bisa melihat kalau Anita mempunyai jembut yang tebal sekali, diatas memeknya terlihat mengembung dan dari celana dalamnya keluar jembutnya sedikit.
Dibagian memeknya terlihat bercak basah. Anita membaringkan badanya dan saya tiduran disampingnya. dia mencium saya sambil meremas kontol saya. Tangan saya diarahkan kememeknya dengan menyingkapkan celana dalamnya. Lendir terasa membasahi memek Anita, jari saya mulai menjelajahi bibir memeknya mencari itilnya, bibir memek Anita sangat tebal dan itilnya terbungkus dengan rapih oleh bibirnya yang tebal itu. Saya tarik bibir memek yang menutupi itilnya dan merasakan bejolan besar dibawah sarung itilnya itu. Jempol dan telunjuk saya mulai memijat mijat itilnya dan sekali kali saya pencet agak keras. Anita mengerang keras setiap kali saya pencet itilnya. Bibir memek Anita benar benar lebar, saya bisa menarik dengan panjang. Anita menurunkan dan melepaskan celana dalamnya dan menarik saya keatas, saya sebetulnya ingin menjilat memeknya tapi oleh Anita ditarik keatas. Dengan posisi diatas kontol saya pas didepan memek Anita, tangannya menggenggam kontol saya dan Anita mulai mengosok gosok kepala kontol saya kebibir memeknya. Saya membantu sambil melebarkan bibir memek dengan tangan satu, tangan saya yang satu lagi menopang badan saya yang berada diatas Anita. Suara basah dan ciplek terdengar waktu Anita memainkan kontol saya dimemeknya.
Saya mencium Anita dan mempermainkan lidah dan bibirnya. Anita masih saja memeramkan matanya dan senyum keenakan terlihat dimukanya. Saya berusaha untuk memasukkan kontol saya kememeknya tapi ditahan oleh Anita. Tangan saya dua duanya saya topangkan diatas agar saya bisa dengan sepenuh tenaga menekan kontol saya kememeknya. Waktu tangan saya naik keatas tercium bau amis yang sangat menyengat dari tangan saya. Rupanya memek Anita sangat bau dan itu sebabnya dia tidak ingin saya menjilat memeknya.
Ini adalah pertama kali saya mencium bau memek yang sangat menyengat, rasanya mau muntah tapi bagaimana, orang saya lagi menikmati tubuh Anita dan demikian juga Anita. Untung Anita masih memeramkan matanya kalau tidak dia bisa melihat mimik muka saya.
kontol saya terasa sangat geli karena digesek gesekan kebibir memeknya yang penuh dengan jembut. Saya tetap berusaha untuk memasukkan kontol saya kelobang memeknya tapi Anita dengan genggamnya yang kuat menahan kontol saya. Akhirnya Anita mengarahkan kontol saya kelobang memeknya. Tangan Anita yang satu ditempatkan dipantat saya dan dia menekan pantat saya agar saya mulai mendorong kontol saya ke dalam. Saya kira saya dapat memasukkan kontol saya seluruhnya, tapi ternyata saya salah, Anita hanya memperbolehkan setengah dari kepala kontol saya masuk kelobang memeknya, inipun terasa agak sulit karena memeknya sangat sempit. Kadang kadang saya mencoba menganalisa besar kecilnya memek seorang dengan membandingkan dengan bibirnya, untuk satu ini analisa saya benar, Anita mempunyai bibir yang lebar dan ternyata lobang memeknya sangat sempit dan kecil, ini mungkin hanya kebetulan saja.
Setiap kali saya mencoba memasukkan kontol saya kedalam, Anita menahan dan menggelengkan kepalanya. Ini dilakukan untuk waktu yang cukup lama, Anita memasukkan sebatas setengah dari kepala kontol saya dan kemudian mengeluarkan sambil mengosok gosoknya keitil dan bibir memeknya. Dia benar benar mengetahui bagaimana mempergunakan dan menikmati kontol untuk kepuasaannya.
Lumayan lama dia menggosokkan keitilnya dan saya bisa melihat Anita menutup matanya dan tangan satunya mengusap ngusap punggung saya.
Saya sudah engga tahan untuk mendorong masuk seluruhnya. Tapi Anita selalu menahan dan tidak mengijinkan saya untuk memasukkan seluruhnya. Tetek Anita saya hisap dengan keras dan pentilnya saya gigit pelan pelan. Rupanya Anita menyenangi hal ini.Selengkapnya...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar